Di hari Jumat ini
Ia sudah pernah mati
Daging-Nya jadi roti
Darah-Nya jadi sakti

Di sore Jumat suci
Ia mati kembali
Minggu tiga hari
Bangkit lalu pergi

Hilang tulah, hilang penyakit
Kami ikut bangkit

Senin, Selasa, Rabu, Kamis
Jiwa kembali amis
Tanpa gerimis
Tanpa tawa manis
Miris

Ini Jumat datang lagi
Ia berdarah dari pagi

Ini Jumat masih sepi
Ia tetap mati suri

Lagi