Semalem baru aja nonton The Happening. Harus gw akui, si M. Night Shyamalan emang seorang expert di bidang cerita2 film kaya gini. Sebut aja film2 “aneh” dia: Lady in the Water dan The Sixth Sense. Emang sih, gw blm nonton dua2nya. Tapi gapapa, gw tetep ganteng :D . Eniwei, back to the movie, The Happening ini bener2 film yang rada2 absurd. Pertama2 nonton, gw ga nangkep ini film maksudnya apa. Aneh aja gitu tiba2 orang2 pada diem, jalan mundur, terus bunuh diri satu2. Serangan teroris bukan. Senjata biologis bukan. Semua orang pada diputusin pacar secara serentak, bukan juga. Argh! Pokoknya bingung deh. Apalagi endingnya. Tiba2 aja everything goes back to normal, terus tiba2 lagi kejadian sama terulang lagi. Ckckck… Cerita apa yang kau bikin Mr. Shyamalan (btw, ini orang namanya susah amat ditulis. Dibaca aja udah susah ^.^) ?

Di tengah2 film, gw baru nangkep maksud ceritanya. Film ini bercerita ttg orang2 yang tiba2 aja pada diem, ga bergerak, terus ngomong2 ga jelas, berjalan mundur, terus bunuh diri. Ada yang jatuh dari atas gedung konstruksi, ada polisi yang nembak palanya sendiri. Entahlah, apa si polisi kesal dengan kepalanya yang mirip suneo, atau kah dia bosan hidup sebagai polisi bergaji rendah, ataukah dia terobsesi sama M*i**y*a***bi (Lho?!). Entahlah, saudara2. Hanya Tuhan dan si Mr. Shyamalan yang tau. Semuanya berangsur2 jadi lebih jelas ketika si pemeran utama, seorang guru science bersama seorang ahli tanaman, menyatakan pemikiran mereka kalau semua itu diakibatkan toksin yang dikeluarin tanaman tertentu yang bereaksi sama “bau” manusia.

As I said previously, film ini emang rada absurd. Tapi. Yang bikin keren adalah gimana si sutradara nunjukin teror thrilling yang bener2 bikin kita ga bisa lepas dari monitor sepanjang film, sekaligus bikin kita bertanya-tanya, “what’s really happening sih?”Kalo u nonton film ini ga konsen, mungkin u bakal ngerasa film ini mengada-ada doang. Tapi coba u enjoy se-enjoy-enjoynya (beuh, bahasa apa ini :D ). ikutin alurnya tanpa bilang,”ga masuk akal ni film.” Ikutin terus sampe abis. Terus u coba bayangin kalo ITU BENER2 KEJADIAN. Widih! Ngeri abiss!!!! Gw sendiri sepanjang film ngerasa ketakutan banget kalo2 suatu saat nanti tuh film bisa kejadian beneran. Knp? Karena gw rasa ada alasan rasional di balik film ini.

Ada satu scene di mana di atas papan tulis di kelas tempat si guru science ngajar, tertulis sebuah quote:

If the bee disappeared off the surface of the globe, then man would have only four years of life left. -Albert Einstein-

Yang artinya:

Kalau lebah menghilang dari permukaan globe, kemudian laki-laki akan punya hanya empat tahun hidup kiri.

Well, gw agak tercengang baca kata2 itu. Buset, serem kan? Lebih serem dari Pocong 2, lebih serem dari Hantu Perawan Jeruk Purut, lebih serem dari ketiban 5 orang Bandot sekalian :D . Terus gw sedikit research tentang quote itu, ngecek itu quote bener apa enggak. Monyetnya, itu quote bawa2 nama salah seorang paling jenius di dunia, Albert Einstein, om gw dari Adam dan Hawa. Dan ternyata, result yang gw dapet mengejutkan banget, guys! Berikut adalah lanjutan dari quote di atas:

No more bees, no more pollination, no more plants, no more animals, no more man. -Albert Einstein-

Yang artinya:

Tidak lebih lebah2, tidak lebih senggama, tidak lebih pohon2, tidak lebih binatang, tidak lebih laki2.

What’s next? Of course, gw nyari tau, kapan dan bagaimana si lebah bisa menghilang dari bumi? Waw. Di pikiran gw, masih lama kali ya. Populasi lebah ada banyak banget. Kemaren aja gw baru beli satu di pasar lebah buat dipelihara. Bahkan, anak2 muda jaman sekarang juga banyak mengidolakan lebah dalam bahasa gaul mereka. Mereka kan sering bilang, “Iiih, lebah banget sih u!”

Nah, ternyata, result dari research yang gw dapet juga cukup mengerikan. Beberapa sumber bilang, ada empat dugaan penyebab punahnya lebah madu secara global :

  1. tanaman hasil hibrida genetic yang dikembangkan Mosanto Co.
  2. gelombang ponsel menyebabkan navigasi lebah madu kacau dan tak bisa kembali ke sarangnya
  3. adanya virus yang menyerang lebah madu yang berasal dari Lebah Australia atau pestisida yang mengandung nikotine / racun dari tembakau.
  4. semacam hewan parasit yang menyerang lebah madu

Kini di Spanyol, ratusan ribu koloni lebah madu hilang. Dan peternak lebah madu di Kroasia Utara melaporkan, kurang lebih 5 juta lebah madu punah dalam waktu 48 jam minggu ini.
Di Polandia, para peternak lebah madu mengatakan, 40 persen populasi lebah madu sudah punah tahun lalu.
Hal yang sama juga terjadi di Yunani, Swiss, Itali dan Portugal.

Kemudian, negara-negara Timur Tengah dan Eropa juga melaporkan hal yang sama. Lebah madu mulai menghilang! Di beberapa area, 40 % sarang lebah madu yang ada kosong.

Gila kan? Check this one out:

Jerry Bromenshenk, Pimpinan Bee Alert Technology, sebuah perusahaan riset yang berafiliasi dengan the University of Montana, mengatakan “Semula, semua berjalan dengan lancer. Tapi, tiba-tiba, di sarang hanya ada ratu lebah dan 3 lebah madu. Kemana yang lainnya? Jika disebabkan virus, pasti ada banyak yang mati. Tapi tidak ada sama sekali. Lebah madu menghilang secara misterius”

Berikut ini kutipan dari Scientific American, 7 September 2007:

“The mystery illness that has bedeviled U.S. beekeepers since 2006 may stem from a bee virus that apparently spread to the U.S. from Australia three years ago, according to a new study that marks the first big break in the puzzling case of the disappearing bees.
Researchers performed a sophisticated genetic comparison of healthy and diseased U.S. colonies that revealed the presence of Israeli acute paralysis virus (IAPV), an obscure but lethal bee bug, in almost all beekeeping operations affected by “colony collapse disorder” (CCD), but in only a single healthy one they examined.
“We haven’t proven this is the cause. It is a candidate for being a trigger for CCD,” says W. Ian Lipkin, director of the center for infection and immunology at Columbia University’s Mailman School of Public Health, one of the study’s lead members.
The disorder may also result from a combination of poor nutrition, pesticides and other factors, including infection, Lipkin and his colleagues say. They add that time-consuming tests are needed to determine whether IAPV can trigger CCD alone or in concert with other stressors, or whether certain combinations of stressors instead make hives vulnerable to the virus.
Israeli virologists discovered IAPV three years ago after investigating unexplained cases of dead bees piled in front of hives. The new study found the virus in samples of Australian bees, which were first imported to the U.S. three years ago.
If IAPV is the main trigger, researchers say, honeybees worldwide could be bred with strains of bees resistant to the virus, perhaps rescuing our nation’s most economically valuable pollinator.
Bees are estimated to provide pollination valued at $15 billion every year and are already worked to the limit. Half of the nearly 2.5 million hives in the U.S. alone are needed to pollinate almond crops.
Late last year, reports surfaced that adult honeybees were mysteriously abandoning commercial colonies, leaving ghost hives full of honey, larvae and unattended queens. The disorder wiped out an average of 45 percent of bees among the 23 percent of commercial U.S. beekeepers affected last winter.”

Yang artinya:

Terjemahkan sendiri :D

Mungkin kita bisa aja berpendapat, kalau masih banyak tanaman yang ga butuh lebah dalam proses senggama penyerbukan mereka. Eits, tunggu dulu, ada lebih dari 130 ribu jenis tanaman yang membutuhkan jasa lebah madu, guna menyempurnakan proses pembuahan, mulai dari melon hingga labu, raspberry dan tanaman buah-buahan lainnya. Juga cengkeh. Bahkan, komoditi buah, sayur dan kacang-kacangan di Amerika senilai 14,6 milyar dollar sepenuhnya bergantung pada lebah madu. So, more or less, Colony Collapse Disorder (sekali2 pake bahasa keren :D), bisa berefek sama koloni manusia. Emang sih, kata si Om Einstein, kita masih punya kurang lebih 4 tahun buat hidup kalo lebah2 pada ilang. Tapi apa iya dalam 4 tahun manusia bisa nemuin cara baru buat menggantikan peran lebah? Apa iya dalam 4 tahun kita bisa cari ce dan ajak kawin??? :D Mensana in corpore sano, lebih baik mencegah daripada mengobati, iya ga? (iya, gw tau emang ga nyambung).

Dari dugaan sebab2 yang bikin lebah menghilang, kita tau jelas kalo semuanya juga berhubungan sama “global warming” dan perusakan lingkungan yang terjadi tahun2 belakangan ini. Maka, kita, sebagai manusia2 berbudi, peduli lingkungan, dan tentunya, tampan, harus memulai dari sekarang buat menjaga lebah2 tersayang kita. Caranya gampang:

  1. Hemat air
  2. Hemat listrik
  3. Naek sepeda/jalan instead of naek motor or mobil
  4. Buang sampah pada tempatnya
  5. Budayakan menanam tanaman

Film The Happening itu ngajak kita buat sadar, udah saatnya kita bangkit, menyingsingkan lengan baju, melepas celana, dan mulai berbuat sesuatu ngejaga bumi kita. Apa jadinya kalo nanti alam ini benci sama kita, terus nyemburin toksin kaya di film itu, CROT!, dan kita tiba2 diem, jalan mundur, teriak2, “Aku tampan!! Aku tampan!” terus bunuh diri masing2. Idih, gw sih ogah. And you know what? It’s happening! If we don’t try to stop it, it will keep happening!

It's happening!
It is happening!

Nah, hal2 kaya yang gw sebutin di atas tadi, yang kecil2, yang harus kita lakuin. Hal2 kecil gitu, kalo dilakukan bersama pasti bisa jadi gede, pasti bisa membuahkan sebuah result yang nampol dan powerful. At least, kita turut berpartisipasi dalam menjaga bumi kita, menjadi bumi yang hijau, bersahabat, hidup berdampingan dengan alam yang indah, penuh cinta…uohh!!

Sumber:

– Mitos tentang Punahnya Lebah Madu, http://forum.kafegaul.com/archive/index.php/t-166221.html

– Why bees dissapear, http://media.www.thecurrentonline.com/media/storage/paper304/news/2007/09/10/Opinions/When-Bees.Disappear-2959041.shtml

p.s: Dengan posting ini kemungkinan blog gw bakal reach 1000 hits. Jadi, the quiz will be on the next post! So, stay tuned ;) !