Gadis kecil itu masih saja berjalan menyusuri satu tambah satu sama dengan dua
Sampai ketika ia tiba pada angka sepuluh dan duduk di bangku sekolahan dengan angka nol lebih banyak
Ketika malaikat-malaikat itu datang dan berdiam sejenak di atap rumahnya, ia masih saja berjalan sampai bertemu angka dua belas
Ketika malaikat-malaikat itu beranjak pergi dari gubuk itu, ia tak sempat bersalaman untuk mengucapkan kata pamit
Gadis kecil itu masih terus berjalan mengitari detik dan detak
Kali ini ditemani ia yang dilahirkan serahim dengannya
“Kita bisa berdoa”, kata seorang kawan
Tapi hujan tetap turun
Gadis kecil itu masih terus berjalan menikmati rintik-rintik
Dengan isak tangis ia menantang masa tua
Dengan isak tangis ia terus berjalan…
*untuk seorang kawan, yang dengan sepotong kisah hidupnya berhasil membuat kita menangis
kata2 nya bos…. wuihhhh….. mantap…. :)
Gak nyangka Sigit sadis juga kalo bikin kata-kata…..Keren jo….
tararengkyuu stel :)